RINGKASAN SIA BAB 1





  Sistem tersusun atas berbagai subsistem. Setiap subsistem dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan organisasi.

Terkadang sebuah subsistem tidak konsisten dengan tujuan subsitem lainnya atau dengan sistem secara keseluruhan, hal tersebut dinamakan sebagai goal conflict.

Selain itu sebuah subsistem mampu mencapai tujuannya ketika subsistem tersebut berkontribusi dengan tujuan keseluruhan organisasi hal tersebut dinamakan sebagai goal congruent 







Informasi yang dapat manusia serap dan diproses jumlahnya terbatas.

Kelebihan informasi (overload information) bisa terjadi ketika batasan tersebut terlewati, mengakibatkan penurunan kualitas dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan biaya penyediaan informasi.

Perancang sistem informasi menggunakan teknologi informasi (TI) untuk membantu pengambil keputusan menyaring dan meringkas informasi secara efektif.

Nilai informasi (value of information) adalah keuntungan yang dihasilkan oleh informasi dikurangi dengan biaya untuk memproduksinya.


  1. Relevan
  2. Reliabel
  3. Lengkap
  4. Tepat Waktu
  5. Dapat Dipahami
  6. Dapat Diverifikasi
  7. Dapat Diakses

Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas dan tugas yang saling terkait, terkoordinasi, dan terstruktur yang dilakukan oleh orang, computer, atau mesin yang dapat membantu mencapai tujuan tertentu suatu organisasi.


  1. Siklus Pendapatan
  2. Siklus Pengeluaran
  3. Siklus Produksi atau Konversi
  4. Siklus Sumberdaya Manusia/Penggajian
  5. Siklus Pembiayaan


Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai formulir, catatan dan laporan yang telah disusun dan menghasilkan suatu informasi keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan.



  1. Orang yang menggunakan system.
  2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
  3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
  4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
  5. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi computer, perangkat peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam SIA.
  6.  Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA.
              
         


            SIA yang didesain dengan baik, dapat menambah nilai untuk organisasi dengan:
  1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk atau jasa.
  2. Meningkatkan efisiensi.
  3. Meningkatkan kualitas keputusan.
  4. Meningkatkan efektivitas penyebaran pengetahuan dan ketrampilan.



  1. Perkembangan TI
  2. Strategi Bisnis
  3. Budaya Organisasi


Untuk memberikan nilai kepada pelanggan mereka, sebagian besar organisasi melakukan sejumlah aktivitas yang berbeda. Aktivitas dapat dikonseptualisasikan saat membentuk rantai nilai (value chain) yang terdiri atas lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan nilai ke pelanggan dan empat aktivitas pendukung (support activities) yang memungkinkan dilakukannya lima aktivitas utama secara efektif dan efisien.

Gambar 1.1 Value Chain




Dalam pertemuan pertama kali ini, dijelaskan mengenai beberapa siklus transaksi dalam sebuah sistem informasi akuntansi, yaitu:
1. Siklus Pendanaan, yang terdiri dari:
    - Penjualan Obligasi
    - Utang Bank
    - Saham
2. Siklus Investasi Aset Tetap.
3. Siklus Organisasi, yang terdiri dari:
    - Siklus SDM
    - Siklus Pengeluaran 
    - Siklus Produksi
    - Siklus Pendapatan
4. Siklus Investasi Manajemen Keuangan.
5. Pendokumentasian Transaksi, yang diawali dengan kegiatan proses akuntansi baik secara manual maupun elektronik, yang selanjutnya akan menghasilkan sebuah laporan yang terdiri dari laporan manajerial maupun laporan keuangan baik dihasilkan dengan proses manual maupun elektronik.

Problem Organisasi (yang bisa diatasi dengan sistem)
- Inefisiensi/pemborosan.
- Kesalahan/error (yang tidak disengaja).
- Fraud/Kecurangan.

Inti SIA:
- Pemisahan Fungsi.
- Job Description (silabus).
- Dokumen Transaksi.
- Laporan.
- Teknologi Informasi.
- Pengendalian.


Dari pernyataan pada gambar di atas dapat diketahui bahwa, di era disruption saat ini sebuah perusahaan harus mampu menciptakan desain sistem yang terbaik agar tidak tertinggal dengan yang lain. Sebagai contoh, perusahaan penyedia jasa transportasi Go-Jek dengan desain sistemnya yang menerapkan pelayanan transportasi berbasis online mampu menggeser penyedia jasa transportasi konvensional lainnya dan mampu menarik masyarakat untuk bergeser dan menggunakan produknya.


Dari gambar di atas tersebut dapat diketahui bahwa, pada formula profit yang pertama banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan kapitalis atau perusahaan-perusahaan AS sedangkan pada formula profit yang kedua banyak digunakan pada world class company atau perusahaan-perusahaan Jepang. Dalam penerapannya, formula profit yang kedua mampu menghasilkan hasil yang lebih baik dibanding formula yang pertama. Sebagai contoh, saat ini beberapa perusahaan AS diambil alih kepemilikannya oleh perusahaan Jepang yang menerapkan prinsip formula profit yang kedua tersebut.


Komentar

  1. terimakasih, saya sangat terbantu dengan materi yang diberikan, simple

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RINGKASAN SIA BAB 10

RINGKASAN SIA BAB 15

RINGKASAN SIA BAB 16